kunjungan dari Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil.

Written on 11/29/2021
Fali RMP


 

Pada hari Jumat, 12 November 2021, PT Refratech Mandalaperkasa mendapat kunjungan dari Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil. Kunjungan dari salah satu Direktorat di bawah Kementrian Perindustrian ini tentu disambut hangat oleh salah satu perusahaan manufaktur yang tengah berusaha untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Kegiatan kunjungan Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Bapak Ignatius Warsito, ini turut didampingi oleh Ketua Asosiasi Refraktori dan Isolasi Indonesia, Bapak Basuki, dan Direktur PT Refratech Mandalaperkasa, Bapak Theo Thomas. Bapak I. Warsito juga turut didampingi oleh Kepala Pusat Perumusan, Penerapan, dan Pemberlakuan Standardisasi Industri, Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri, Para Koordinator dan Kasubag TU Direktorat ISKPBGNL, dan Subkoordinator dan Pelaksana Industri Pengolahan Bahan Galian Nonlogam beserta jajarannya. Kunjungan ini diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan yang berisi pengenalan tentang bagaimana perusahaan bergerak, dan diakhiri dengan diskusi.

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah agar terciptanya koordinasi antara pemerintah selaku pengawas/pembina dan perusahaan selaku pelaku dari industri dan bisnis itu sendiri dalam hal pengambilan kebijakan dan pembuatan peraturan. Kunjungan yang dilakukan ini sekaligus berisi monitoring dan evaluasi perusahaan industri pengolahan bahan galian nonlogam, khususnya refraktori, yang sedang dalam proses penyusunan Draft Permenperin Wajib Spesifikasi Teknis dan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri (RSKKNI) Tahun 2021.

Pada kunjungannya, Bapak Warsito menegaskan bahwa kementrian berkomitmen untuk membantu perusahaan refraktori dalam negeri dalam hal standar produk melalui SNI, standar kemampuan sumber daya manusia melalui SKKNI, pemberlakuan TKDN, serta bantuan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Selain itu, untuk menunjang proses industri, pemerintah juga akan berusaha untuk melengkapi standar kelengkapan laboratorium uji produk refraktori. Dukungan ini tentu akan memacu produktivitas dan menambah gairah perusahaan dalam negeri untuk bersaing, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi perusahaan.